Efek kekurangan asam askobat
Anemia
Panyakit ini memiliki gejala kurang energi,
lemas, mudah mengantuk, dan pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan
nafas tersengal-sengal kemudian pingsan. Anemia sendiri adalah penyakit dimana
tubuh kekurangan sel darah merah. Sel darah merah dihitung dalam jumlah
hemogoblin. Biasanya juga terjadi pada wanita saat menstruasi atau masa kehamilan.
Untuk menanganinya biasanya mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat
besi. Dengan mengkonsumsi juga vitamin C untuk dapat mempermudah penyerapan zat
besi tersebut. Konsumsi zat besi bisa pada ikan, daging dan sayur-sayuran.
Pendarahan Internal (haemorhages)
Pendarahan ini biasanya pada pendarahan kelopak
mata, selaput jala mata, dan memungkinkan untuk mengakibatkan katarak. Saat
kekurangan vitamin C maka pembuluh darah yang berada pada sekitar mata akan
sulit melunak sehingga terjadi pendarahan dalam. Vitamin C inilah yang
berfungsi dalam melunakkan pembuluh darah, serta memelihara sel-sel yang ada.
Serta melindungi mata pada oksidasi yang ada sehingga mata tidak mudah
mengalami penyakit pendarahan internal. Mengkonsumsi vitamin C harian mampu
mencegah dari pendarahan internal ini.
Radang Gusi (Gingivitis)
Biasanya radang gusi bermula dari plak yang
mengendap dan menjadi karang gigi. Akibat dari penggunaan benang permbersih
gigi. Kemudian karang gigi tersebut mengakibatkan gusi berdarah. Selain itu,
kekurangan vitamin C menyebabkan gusi mudah berdarah sehingga peradangan pun
terjadi. Gusi meradang yaitu gusi akan tampak lebih merah dari gusi yang lain,
gusi akan tampak bengkak dan jika disentuh mudah digerakkan, lalu merasa nyeri
dan gusi mulai berdarah. Konsumsi vitamin C untuk menanggulangi adanya radang
gusi ini.
Tulang Menjadi Kurang Stabil
Kurangnya konsumsi vitamin C juga dapat
mengakibatkan perubahan pada tulang rawan yang mendukung tulang biasa. Walaupun
sebenarnya mengkonsumsi kalsium juga mampu dalam pembentukan tulang menjadi
stabil namun kekurangan vitamin C dapat mempengaruhi penyakit-penyakit yang
menyerang tulang. Dengan kurangnya vitamin C maka hubungan antar jaringan tubuh
terutama antar tulang terganggu. Di sini tulang rawan dan tulang biasa
hubungannya akan terganggu. Sehingga pemberian vitamin C tetap harus dilakukan
untuk mencegah tulang menjadi kurang stabil.
Kerusakan pada Jaringan Jantung
Jantung juga menjadi lebih kuat dengan
mengkonsumsi rutin vitamin C ini. Saat konsumsi vitamin C berkurang, maka
susunan sel pada pembuluh darah pun rusak, kerusakan pun akhirnya terjadi pada
dinding-dinging jantung. Sel yang rusak akan diisi oleh kolesterol dan penyakit
jantung pun bisa terjadi dengan banyaknya kolesterol yang terisi pada sel yang
rusak ini. Sehingga otot jantung pun melemah. Mengkonsumsi vitamin C inilah
yang akan menyehatkan otot jantung yang terdiri dari jaringan pembuluh darah
dan memacu kolesterol yang dibuang melalui asam empedu.
Dampak pada bayi
Pada bayi yang berusia 6-12 bulan, kekurangan
vitamin C dalam susu formula atau makanan padatnya dapat menyebabkan scurvy.
Gejala awal rewel, nyeri apabila badannya bergerak, kehilangan nafsu makan dan
tidak mengalami penambahan berat badan. Tulang-tulangnya tipis atau
sendi-sendinya menonjol, terjadinya pendarahan dibawah jaringan pelindung
tulang dan disekitar gigi. Pada orang
dewasa scurvy dapat terjadi apabila melakukan diet, yang hanya mengandung
daging tepung atau teh, roti bakar dan sayuran kalengan, merupakan makanan yang
dimakan oleh orang tua yang tidak nafsu makan. Setelah beberapa bulan
mengkonsumsi makanan tersebut, akan terjadi pendarahan dibawah kulit, terutama
disekitar akar rambut, dibawah kuku jari tangan, disekitar gusi dan dalam
persendian. Penderita akan tampak defresi, lelah dan lemah. Tekanan darah dan
denyut jantung menjadi naik turun (berfluktuasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar